Di Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli sejak Tahun 2017 mengelola sampah yang ada di Masyarakat melalui kerja sama dengan Dywik Bank Sampah.
Awalnya disetiap pertemuan atau sangkepan Masyarakat baik di Banjar Adat maupun Desa Pakraman Awan selalu menjadi pembahasan tentang Sampah. Berbagai upaya telah dilakukan namun hasilnya belum maksimal, mulai dari himbauan kepada Masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, memunggut iuran sukarela untuk mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hingga membuat Pararem tentang sampah di Desa Pakraman.
Upaya-upaya tersebut bukannya GATOT atau Gagal Total tetapi masih belum mencapai hasil yang diinginkan. Masih banyak orang yang membuang sampahnya di ladang ataupun di Kali. Melihat hal tersebut Pemerintah Desa Awan terus menggenjot melalui himbauan-himbauan kepada Masyarakat dari berbagai Kelompok, dari Anak PAUD, SD, Remaja, Dewasa sampai orang tua. Selain itu pendanaan melalui APBDES pun telah digelontorkan untuk memerangi sampah di Desa.
Salah Satu Tokoh Masyarakat I Ketut Sudana (58) Mengatakan apalagi saat ada upacara adat di pura dan sekitarnya masalah sampah ini selau menjadi topik pembicaraan di setiap masyarakat ,
Mengingat dari hal tersebut ada salah satu warga I Kadek Sucipta Menggagas kelompok perkumpulan pemilahan sampah Sampai ada perkumpulan beberapa orang yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan terutama sampah yang menamakan diri “Komunitas Sahabat Alam Lestari”. Komunitas tersebut melakukan kerja sama dengan Dywik Bank Sampah dengan cara mengajak Masyarakat untuk memilah sampahnya di rumah lalu dikumpulkan di Banjar masing-masing yaitu Banjar Merta dan Banjar Kauripan setiap hari minggu. Hal tersebut mendapat respon dari Masyarakat, Tokoh maupun Pemerintahan Desa Awan sehingga PKK Desa Awan melalui Kader PHBS dan Kader LBS ikut ambil bagian sebagai wujud keperdulian terhadap sampah. Kader tersebut menginofasi penimbangan sampah yang sudah di pilah di rumah tangga kemudian di bayar melalui Tabungan Sampah yang bekerja sama dengan BUMDES Giri Sedana Desa Awan. Melihat hal tersebut Masyarakat Desa Awan semakin antusias untuk memilah sampahnya di rumah kemudian di bawa ke Balai Banjar masing-masing untuk dijual. Setelah terkumpul Komunitas Sahabat Alam Lestari mengangkut sampah tersebut untuk dikumpulkan dan di paking di Tempat Pengolahan sampah terpadu berskala Desa. Setelah terkumpul dan di paking, Dywik Bank Sampah datang untuk membeli Sampah tersebut sesuai dengan jenisnya. Sedangkan sampah organic di cacah untuk dipergunakan sebagai pupuk.
Hasilnya cukup memuaskan, semua Masyarakat, Tokoh Adat maupun Dinas secara bersama-sama mendukung gerakan tersebut dengan berbagai upaya sosialisasi di setiap kesempatan.